Julius Nepos
- Keponakan dari istri Leo I
Julius Nepos[1] (430 M – 480 M) merupakan seorang Kaisar Romawi Barat secara de facto dari 474 M sampai 475 M dan de jure sampai 480 M. Beberapa sejarawan menganggapnya sebagai Kaisar Romawi Barat yang terakhir, dan yang lainnya beranggapan bahwa pemerintahan Romawi Barat berakhir dengan Romulus Augustus pada tahun 476 M. Secara konstras, di Romawi Timur pemerintahan Kaisar berhasil melalui period sejarah ini secara relatif utuh.
Ikhtisar
Julius Nepos dinominasikan sebagai Kaisar di bagian Barat pada 474 M oleh Kaisar Romawi Timur, Leo I. Ia menikahi keponakan dari istri Leo, menjadikannya agnomen "Nepos" (keponakan). Nepos ditunjuk untuk menggantikan Kaisar Barat Glycerius, yang dianggap sebagai perebut tahta. Setelah Glycerius' menyerah, pada bulan Juni 474, Nepos dengan singkat menguasai seluruh sisa kerajaan Barat, termasuk Italia; masih merupakan jantung kota kerajaan, meskipun kapital administratifnya sudah dimasukkan dan dikeluarkan dari Roma berulang kali, dan pada saat itu berlokasi di Ravenna. Pemerintahan Nepos berakhir di Italia ketika ia digulingkan oleh salah satu komandan militernya, Flavius Orestes, pada tahun 475 M. Setelah Nepos kabur dari Italia dan Orestes, tanpa oposisi, ia kembali menguasai hanya disekitar Dalmatia, di mana ia tinggal dan sisa dari Gaul Romawi.
Diikuti oleh kepergian Nepos, Orestes mengangkat putranya yang masih remaja ke atas tahta sebagai Kaisar Barat yang baru pada tahun yang sama, dengan nama Romulus Augustus; elemen kedua kerap digunakan sebagai alias, di dalam kecil "Augustulus" (Augustus kecil).
Di mata konstitusi Romawi, Romulus Augustus adalah seorang perebut tahta yang lain;[2] masa pemerintahannya yang pendek berakhir pada 476 M, dengan eksekusi ayahnya, dan deposisi sendiri berikutnya, baik oleh Odoacer, pemimpin Foederati. Odoacer, pemimpin yang baru di Italia, mengirimkan anak bekas raja tersebut ke Campania, dalam pengasingan atau undur diri, setelah di mana Romulus Augustus menghilang dari riwayat sejarah.
Meskipun pewarisnya telah digulingkan, Nepos tidak pernah kembali ke Dalmatia. Bagaimanapun juga, ia terus dikenal sebagai Kaisar Barat oleh Kerajaan Romawi Timur, Roman Gaul, dan Dalmatia sendiri. Odoacer juga mengakui status kerajaan Nepos, dan bahkan menerbitkan koin atas namanya.
Melalui Senat Romawi, Odoacer meminta untuk diberikan nama Patrician oleh Kaisar Zeno, penguasa timur setengah dari Kerajaan Romawi. Permintaan tersebut dikabulkan dan secara teknis Odoacer, sebagai Patrician, memerintah Italia dan memperluas kawasan teritori yang bersangkutan dibawah wewenang Zeno sebagai kepala "yang disatukan kembali" Imperium Romanum. Istilah praktisnya, Odoacer merupakan seorang raja yang independen, secara nominal mengakui kekuasaan mutlak Kaisar Timur, dengan Nepos mempertahankan tuntutan lemah pada peringkat kekaisaran.
Julius Nepos, masih bertempat tinggal di Dalmatia, dibunuh pada tahun 480. Kematiannya mengakhiri tuntutan legal yang serius terjadi di Romawi Timur, sampai munculnya Kekaisaran Carolingia Kerajaan Romawi Suci pada awal abad ke-9.
Keluarga
Julius Nepos merupakan putra Nepotianus, yang bekerja sebagai magister militum di Kerajaan Romawi Barat di antara tahun 458 dan 461. Ibunya yang tidak diketahui namanya adalah saudari Marcellinus, magister militum di Dalmatia.[3] Marcellinus Comes, seorang sejarawan yang tidak ada hubungan dengan siapapun, menyebutkan bahwa Nepos adalah "putra adik perempuan dari Marcellinus, sekali waktu adalah seorang patrician".[4] Sebuah terusan di Jordanes' Getica diberikan identifikasi yang sama dengan Nepos.[5] Sejak Jordanes sering kali menggunakan Marcellinus Comes sebagai sebuah sumber, terusan itu mungkin telah disalin secara verbatim.[4]
Nepos mungkin berasal dari keluarga yang menonjol di Dalmatia. Ada terdapat 4 prasasti peringatan dari area yang menyebutkan nama yang mirip secara individu: Aelia Nepotes, Aelia Nepos, Julius Nepos and Nepotes. Nama tersebut tampaknya juga di simpan di dalam Prasasti yang terdapat di dalam Gereja di Salona, tertanggal awal abad ke-5.[6]
Mendapatkan Kekuasaan
Nepos menikahi keponakan Kaisar Romawi Timur Leo I, kemudian nepos adalah — "keponakan" — agnomen, dan dijadikan sebagai Kaisar di bagian Barat oleh Leo pada tahun 474, dengan upaya untuk mengakhiri pemerintahan perebut tahta, Glycerius, yang dinaikkan keatas tahta oleh Burgundia magister militum Gundobad di kapital barat Ravenna. Secara resmi, bagaimanapun juga, Leo merupakan Kaisar tunggal dan memiliki hak untuk menunjuk Kaisar Barat yang baru. Ia memilih Nepos, gubernur dari provinsi Dalmatia, dan pada Juni 474 Nepos memasuki Ravenna, memaksa Glycerius untuk mengabdikasikan tahtanya. Glycerius kemudian diasingkan ke Dalmatia sebagai uskup agung kota Salona, di mana ia dan Nepos berseberangan jalan kembali.
Pembunuhan
Nepos dibunuh oleh prajuritnya sendiri kemungkinan di antara tiga tanggal berikut ini — 25 April, 9 Mei atau 22 Juni — pada 480 M. 25 April kemungkinan adalah tanggal yang sebenarnya.[7] Ia dikabarkan ditikam sampai mati di dalam vilanya, dekat Salona. Sejak Diokletianus juga memiliki sebuah istana kediaman di area tersebut, kemungkinan di dalam gedung yang sama. Marcellinus Comes menyalahkan "pengkhianatan dari comes Viator dan Ovida" atas pembunuhan tersebut. Malchus juga berimplikasi bahwa mantan Kaisar Glycerius di dalam konspirasi. Glycerius bagaimanapun adalah Uskup Agung Salona pada saat itu, berada disekitar tempat pembunuhan itu terjadi.[8]
Ovida menjadi penguasa penggantinya di Dalmatia selama beberapa bulan, tetapi Odoacer menggunakan pembunuhan Nepo sebagai alasan untuk menyerang Dalmatia.[8] Odoacer mengalahkan tentara Ovida pada 9 Desember, dan merajutkan provinsi itu ke dalam kerajaannya sendiri. Ditambah kecurigaan tentang Glycerius adalah sebuah berita bahwa Odoacer kemudian menjadikannya Uskup Agung Milan.
Sumber
- MacGeorge, Penny (2002). Late Roman warlords. Oxford University Press. ISBN 0199252440. Parameter
|http://books.google.gr/books?id=
yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Referensi
- ^ Prosopography of the Later Roman Empire II.777
- ^ J. B. Bury, History of the Later Roman Empire, §4, p. 408.
- ^ Ralph W. Mathisen, "Julius Nepos (19/24 June 474 – [28 August 475 – 25 April/9 May/22 June 480)"
- ^ a b MacGeorge (2002), p. 29
- ^ Jordanes, "The Origins and Deeds of the Goths". Chapter XLV (45). 1915 translation by Charles C. Mierow
- ^ MacGeorge (2002), p. 42
- ^ Ensslin, Wilhelm, “Julius Nepos”, in Paulys Realencyclopädie der classischen Altertumswissenschaft, Band XVI,2 (1935), S. 1505–1510.
- ^ a b MacGeorge (2002), p. 62
Pranala luar
Media terkait Julius Nepos di Wikimedia Commons
Artikel ini menyertakan teks dari suatu terbitan yang sekarang berada pada ranah publik: Chisholm, Hugh, ed. (1911). "perlu nama artikel ". Encyclopædia Britannica (edisi ke-11). Cambridge University Press. Teks "Nepos, Julius" akan diabaikan (bantuan)
Julius Nepos Wangsa Leo Lahir: 430 Meninggal: 480 | ||
Gelar kebangsawanan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Glycerius | Kaisar Romawi Barat 474–475 | Diteruskan oleh: Romulus Augustulus |
Didahului oleh: Glycerius | Kaisar Romawi 474–480 | Diteruskan oleh: Zeno sebagai Kaisar dari seluruh kerajaan |
Didahului oleh: Marcellinus | Gubernur Militer atau Penguasa Dalmatia 468–480 | Diteruskan oleh: Ovida |
- l
- b
- s
- Kaisar Romawi
- Raja Romawi
27 SM – 235 M
- Augustus
- Tiberius
- Caligula
- Claudius
- Nero
- Galba
- Otho
- Vitellius
- Vespasianus
- Titus
- Domitianus
- Nerva
- Trajanus
- Hadrianus
- Antoninus Pius
- Marcus Aurelius dan Lucius Verus
- Commodus
- Pertinax
- Didius Julianus
- (Pescennius Niger)
- (Clodius Albinus)
- Septimius Severus
- Caracalla dgn Geta
- Macrinus dgn Diadumenian
- Elagabalus
- Alexander Severus
235–284
- Maximinus Thrax
- Gordian I dan Gordian II
- Pupienus dan Balbinus
- Gordian III
- Filipus si Arab dan Philippus II
- Decius dgn Herennius Etruscus
- Hostilian
- Trebonianus Gallus dgn Volusianus
- Aemilianus
- Valerian
- Gallienus dgn Saloninus dan Valerianus II
- Klaudius Gothikus
- Kuintillus
- Aurelianus
- Tacitus
- Florianus
- Probus
- Carus
- Carinus dan Numerianus
- Kaisar-kaisar Galia:
- Postumus
- (Laelianus)
- Marius
- Victorinus
- (Domitianus II)
- Tetricus I dgn Tetricus II sbg Caesar
284–395
- Diokletianus (seluruh kekaisaran)
- Diokletianus (Timur) dan Maximianus (Barat)
- Diokletianus (Timur) dan Maximianus (Barat) dgn Galerius (Timur) dan Konstantius Klorus (Barat) sbg Caesar
- Galerius (Timur) dan Konstantius Klorus (Barat) dgn Severus (Barat) dan Maximinus II (Timur) sbg Caesar
- Galerius (Timur) Severus (Barat) dgn Konstantinus Agung (Barat) dan Maximinus II (Timur) sbg Caesar
- Galerius (Timur) dan Maxentius (Barat) dgn Konstantinus Agung (Barat) dan Maximinus II (Timur) sbg Caesar
- Galerius (Timur) dan Licinius (Barat) dgn Konstantinus Agung (Barat) dan Maximinus II (Timur) sbg Caesar
- Maxentius (sendiri)
- Licinius (Barat) dan Maximinus II (Timur) dgn Konstantinus Agung (proklamasi sendiri sbg Augustus) dan Valerius Valens
- Licinius (Timur) dan Konstantinus Agung (Barat) dgn Lisinius II, Konstantinus II dan Krispus sbg Caesar
- Martinianus
- Konstantinus Agung (seluruh kekaisaran) dgn putra Krispus sbg Caesar
- Konstantinus II
- Konstans
- Magnentius
- Decentius sbg Caesar
- Konstantius II dgn Vetranio
- Flavius Claudius Julianus
- Yovianus
- Valentinianus I
- Valens
- Gratianus
- Valentinianus II
- Magnus Maximus dgn Victor
- Theodosius I
- Flavius Eugenius
395–480
- Honorius
- Konstantinus III dgn putra Konstans II
- Priskus Attalus
- Konstantius III
- Ioannes
- Valentinianus III
- Petronius Maximus dgn Palladius
- Avitus
- Majorianus
- Libius Severus
- Anthemius
- Olybrius
- Glycerius
- Julius Nepos
- Romulus Augustus
Bizantium
395–1204
- Arcadius
- Theodosius II
- Marcianus
- Leo I
- Leo II
- Zeno (pemerintahan pertama)
- Basiliskus dgn putra Marcus sbg rekan-kaisar
- Zeno (pemerintahan kedua)
- Anastasius I Dicorus
- Yustinus I
- Yustinianus I
- Yustinus II
- Tiberius II Konstantinus
- Mauricius dgn putra Theodosius sbg rekan-kaisar
- Phocas
- Heraklius
- Heraklius Konstantinus
- Heraklonas
- Konstans II
- Konstantinus IV dgn saudara-saudara Heraklius dan Tiberius dan kemudian Yustinianus II sbg rekan-kaisar
- Yustinianus II (pemerintahan pertama)
- Leontios
- Tiberius III
- Yustinianus II (pemerintahan kedua) dgn putra Tiberius sbg rekan-kaisar
- Filippikos Bardanes
- Anastasius II
- Theodosius III
- Leōn III
- Kōnstantinos V
- Artabasdos
- Leōn IV Khazar
- Kōnstantinos VI
- Irene
- Nikēphoros I
- Stavrakos
- Mikhaēl I Rangabes dgn putra Theophylaktos sbg rekan-kaisar
- Leo V Armenia dgn Konstantinus sbg kaisar junior
- Mikhaēl II
- Theophilos
- Mikhaēl III
- Basileios I
- Leōn VI
- Alexander
- Konstantinus VII
- Romanos I Lekapenos dgn putra-putra Christopher Lakapenos, Stefanos Lakapinos dan Konstantinos Lakapinos sbg rekan-kaisar junior
- Rōmanos II
- Nikēphoros II Phōkas
- Iōannēs I Tzimiskēs
- Basileios II Boulgaroktonos
- Kōnstantinos VIII
- Zōē (pemerintahan pertama) dan Rōmanos III Argyros
- Zōē (pemerintahan pertama) dan Mikhaēl IV Paphlagōn
- Mikhael V Kalafatis
- Zōē (pemerintahan kedua) dgn Theodōra dan Kōnstantinos IX Monomakhos
- Kōnstantinos IX Monomakhos (kaisar tunggal)
- Theodōra
- Mikhaēl VI Bringas
- Isaakius I Komnenos
- Konstantinus X Doukas
- Mikhaēl VII Doukas dgn saudara-saudara Andronikos dan Konstantios dan putra Kōnstantinos
- Rōmanos IV Diogenēs
- Nikephoros III Botaneiates
- Alexios I Komnenos
- Iōannēs II Komnēnos dgn Alexius Komnenus sbg rekan-kaisar
- Manouēl I Komnēnos
- Alexios II Komnēnos
- Andronikos I Komnenos
- Isaakius II Angelus
- Alexius III Angelus
- Alexios IV Angelus
- Nikolaos Kanavos (dipilih oleh Senat)
- Alexios V Doukas
1204–1261
Bizantium
1261–1453
- Mikhaēl VIII Paleologos
- Andronikos II Palaiologos dgn Mikhaēl IX Paleologos sbg rekan-kaisar
- Andronikos III Palaiologos
- Iōannēs V Paleologos
- Iōannēs VI Kantakouzēnos dgn Iōannēs V Palaiologos dan Matthaios Asanēs Kantakouzēnos sbg rekan-kaisar
- Iōannēs V Palaiologos
- Andronikos IV Palaiologos
- Iōannēs VII Palaiologos
- Andronikos V Palaiologos
- Manouel II Palaiologos
- Iōannēs VIII Paleologos
- Kōnstantinos XI Dragasēs Paleologos
- Dēmētrios Palaiologos
- Thōmas Palaiologos
- Andreas Palaiologos