Sigeberht dari Anglia Timur

Sigeberht atau Sigebert (juga dikenal sebagai Santo Sigebert), (bahasa Inggris Kuno: Sigebryht) adalah raja Anglia Timur pada awal 630-an. Pemerintahannya, terutama dikenal berkat Historia Ecclesiastica Gentis Anglorum Beda Venerabilis, ditandai dengan konversi definitif kerajaannya ke agama Kristen.

Menurut sumber, Sigeberht adalah putra atau menantu Rædwald. Namanya menunjukkan hubungan dengan Kerajaan Essex atau Dinasti Meroving. Diasingkan di Franka di bawah pemerintahan Earpwald^{[note 1]}, putra dan penerus Rædwald^[2], ia menerima baptisan dan pendidikan Kristen di sana. Dia naik takhta Anglia Timur setelah kematian Earpwald. Dari aksesi, ia meminta Félix dari Bourgogne^[3] untuk menginjili kerajaannya. Dia mendirikan sekolah untuk mengajar bahasa Latin, dengan model yang dia kenal di Kerajaan Orang Franka.

Pada sekitar 632 atau 634, dia turun takhta demi Ecgric, yang sebelumnya memerintah bersamanya, dan mengundurkan diri ke biara. Beberapa tahun kemudian, Anglia Timur diserang oleh tentara Penda^[4]^[5], raja Mercia. Sigeberht ditarik keluar dari pensiun untuk memimpin mantan rakyatnya ke dalam pertempuran, tapi dia dan Ecgric dikalahkan dan dibunuh. Dia dihormati sebagai martir setelah kematiannya^[6].

Catatan

^ Bede, ii, 15: 'His temporibus regno Orientalium Anglorum, post Erpualdum Redualdi successorem, Sigberct frater eius praefuit, homo bonus ac religiosus'. ^[1]

Referensi

Artikel ini menyertakan teks dari suatu terbitan yang sekarang berada pada ranah publik: Chisholm, Hugh, ed. (1911). "East Anglia". Encyclopædia Britannica (edisi ke-11). Cambridge University Press.

^ Bede 1999, ii, 15.
^ 'His son, Eorpwald, embraced pure Christianity, and poured out his immaculate spirit to God, being barbarously murdered by the heathen Richbert. To him succeeded Sigebert, his brother by the mother's side.' William of Malmesbury's Chronicle of the Kings of England chapter 5 p.89 (a 1904 translation).
^ Plunkett 2005, hlm. 73, 102.
^ Henry of Huntingdon 1996, hlm. 121.
^ Plunkett, Suffolk in Anglo-Saxon Times, p.115: 'Thus came about the saying, that the slaying of Anna, of Sigeberht and Ecgric, and of Oswald and Eadwine, in Winwed amne vindicata est.'
^ Bede, iii., 18.

Sumber

Bede (1999). Ecclesiastical History of the English People. (available at Google Books): Oxford University Press. ISBN 978-0-19-283866-7.
Cawley, Charles (2019). "Medieval Lands Project: England, Anglo-Saxon and Danish Kings". Foundation for Medieval Genealogy. Diakses tanggal 9 February 2011.
Haslam, Jeremy (1992). "Dommoc and Dunwich: A Reappraisal" (PDF). Anglo-Saxon Studies in Archaeology and History. Oxford. 5: 41. Diakses tanggal 8 February 2011.
Henry of Huntingdon (1996). Historia Anglorum: the history of the English people. Diterjemahkan oleh Greenway, Diana E. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-822224-8.
Kirby, D.P. (2000). The Earliest English Kings. London and New York: Routledge. ISBN 978-0-415-24211-0.
Plunkett, Steven (2005). Suffolk in Anglo-Saxon Times. Stroud: Tempus. ISBN 978-0-7524-3139-0.
Stenton, Sir Frank (1988). Anglo-Saxon England. New York: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-821716-9.
Warner, Peter (1996). The origins of Suffolk. Manchester and New York: Manchester University Press. ISBN 978-0-7190-3817-4.
Yorke, Barbara (2002). Kings and Kingdoms of Early Anglo-Saxon English. London and New York: Routledge. ISBN 978-0-415-16639-3.

Bacaan selanjutnya

A poem written in 1879 by Aubrey De Vere. "King Sigebert of East Anglia, and Heida the Prophetess". Legends of the Saxon Saints. hlm. 67. Diakses tanggal February 7, 2011.
A. Williams, A.P. Smyth and D.P. Kirkby (1991), A Biographical Dictionary of Dark Age Britain (Seaby 1991). ISBN 978-1-85264-047-7.
Gasquet, Francis Aidan / 8th-century monk at Whitby (1904). "A life of Pope St. Gregory the Great". Diakses tanggal February 9, 2011.