Prasasti Kusmala

Prasasti Kusmala atau disebut juga Prasasti Kandangan, adalah sebuah prasasti bertarikh tahun 1350 M. Yang dikeluarkan oleh Bhre Matahun seorang kerabat raja yang memiliki apanase (daerah lungguh) dengan bergelar Paduka Bhattara Matahun Śri Bhattara Wijayarajasa Anantawikramottunggadêwa pada masa pergantian pemerintahan antara ibu ratu Tribhuwañotungarājā Anantawikramottuñggadewī dengan maharaja Śri Rājasanagara Dyah Hayam Wuruk dari Majapahit. Wijayarajasa sendiri merupakan paman dari raja Hayam Wuruk.

Prasasti Kusmala
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Cagar budaya Indonesia
PeringkatDaerah
KategoriSitus Benda Cagar Budaya
No. RegnasPO2017090700225
Lokasi
keberadaan
Desa Kandangan, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Tanggal SK1272 Śaka (1350 M)
Pemilik Indonesia
PengelolaMuseum Airlangga, Kota Kediri, Jawa Timur.
Koordinat7°48′26″S 111°58′26″E

Prasasti berbahan batu andesit ini memiliki ukuran tinggi 122 cm, lebar 68 cm, tebal 21 cm, serta tebal lapik prasastinya 31 cm. Prasasti ini ditemukan di Desa Kandangan, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Isi

Prasasti ini menyebut tokoh pāduka bhaţāre matahun šri bhaţāra wijayarājasānanta wikramottunggadewa yang dalam naskah Nagarakretagama berhubungan dengan tokoh Rajasawardhana Dyah Larang yang juga menjabat sebagai Bhre Matahun yaitu suami dari Rajasaduhita Indudewi alias Bhre Lasem putri dari Rajadewi dengan Wijayarajasa. Dari pernikahan Rajasawardhana dan Indudewi mengangkat seorang putri Nagarawardhani yang kemudian menikah dengan Bhre Wirabhumi putra Hayam Wuruk, raja Majapahit saat itu (1351-1389).

Alihaksara

Adapun isi Prasasti Kusmala yang telah dapat dibaca adalah :

1. //o// swasti šakawarşātita.1272.margaširamāsa tithi pañcadaši šuklapakşa

2. ma.wa.ā.wara.pahāng irikā diwaša ni (?) kasampurnna nikang dawuhan šilamat i

3. kušmala di rakryān dӗmung sang martabun rangga sapu maka manggala rakaki ngamurwwa

4. bumi mapari wara rangga hawarawar ju..(mu) sang apañji pupon makana sang ājña

5. pāduka bhaţāre matahun šri bhaţāra wijayarājasānanta wikramottungga

6. dewa jāgaddhitahetu magawaya sukani para sāmya sakahawat lurah

7. wetan i daha samangkana

Referensi

  1. PV. van Stein Callenfels, De Incriptie van Kandangan, TBG Vol. LVIII, 1918, Page/Hal : 337-347
  2. Berita Penelitian Arkeologi No.47, 1996/1997, page/hal : 38-39