Meningo-Ensefalitis

Caplak yang merupakan salah satu vektor arbovirus yang berpotensi menyebabkan penyakit

Meningo-Ensefalitis adalah suatu kondisi pembengkakan (inflamasi) dari selaput otak (meningen) dan meliputi bagian jaringan saraf otak.[1]

Sejarah

Pada tahun 1958, Clyde Culbertson menemukan bahwa kontaminasi ameba pada vaksin polio yang terkontaminasi dapat menyebabkan penyakit yang menyerang sistem saraf dengan model hewan tikus dan kera.[1] Awalnya timbul dugaan bahwa hal ini disebabkan oleh virus polio yang masih hidup dalam vaksin karena virus polio juga menyerang saraf.[1] Namun hal ini tidak mungkin, sebab kematian dan lesi yang cepat dan bersamaan pada susunan saraf pusat.[1] Gejala pada susunan saraf pusat adalah pendarahan dan nekrosis (kematian sel atau jaringan).[1] Pada tahun 1966 Butt menamakan penyakit ini Primary Amebic Meningoenchepalitis.[1]

Virus

Meningoensefalitis juga dapat disebabkan oleh virus.[2] Proses penyakit ini berupa radang akut dari jaringan selaput otak hingga jaringan otak. 80% kasus disebabkan oleh enterovirus, tetapi pada kasus-kasus lain arbovirus dan herpesvirus juga dapat menyebabkan penyakit ini.[2] Arbovirus yang merupakan zoonosis akan menginfeksi manusia melalui vektor artropoda, seperti nyamuk dan kutu.[2] Enterovirus adalah virus dengan genom berupa RNA dan memiliki 68 serotipe yang telah teridentifikasi.[2]

Rujukan

  1. ^ a b c d e f Natadisastra D, Agoes R. 2005. Parasitologi Kedokteran: Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang. Jakarta: EGC.
  2. ^ a b c d Wahab AS. 1996. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta: EGC.