Masjid Raya Bayur

0°16′29.543″S 100°13′17.180″E / 0.27487306°S 100.22143889°E / -0.27487306; 100.22143889Lihat peta diperbesar
Wikipedia | Kode sumber | Tata penggunaan
PetaKoordinat: 0°16′29.543″S 100°13′17.180″E / 0.27487306°S 100.22143889°E / -0.27487306; 100.22143889Lihat peta diperkecil
AgamaAfiliasiIslamLokasiLokasiNagari Bayur, Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, IndonesiaArsitekturArsitekHendri TanjungPeletakan batu pertama1905SpesifikasiKapasitas1.000 orangMenara4

Masjid Raya Bayur terletak di Nagari Bayur, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Indonesia. Letak masjid ini tidak begitu jauh dari jalan raya yang menghubungkan Lubuk Basung (Ibu kota kabupaten Agam) dengan Kota Bukittinggi.[1]

Sejarah

Masjid ini didirikan sekitar tahun 1905 atas prakarsa Syekh Muhammad Salim al-Khalidi Bayur bersama sejumlah tokoh masyarakat seperti Dt. Batuah, Abdulwahid, H. Abdurrahman, dan Labai Nan Saliah. Peletakan batu pertamanya dilakukan pada tanggal 19 Dzulhijjah 1322 H.

Syekh Salim adalah seorang ulama setempat yang mendirikan Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Bayur. Ia juga mengasuh pengajian di Surau Payung yang berada di sebelah masjid. Syekh Salim wafat pada 1938 dan dimakamkan di depan Masjid Raya Bayur.[2]

Renovasi

Melihat kondisi bangunan dan lingkungan masjid yang kian tidak tertata dengan baik, pada awal tahun 2000 masyarakat setempat berupaya merenovasi Masjid Raya Bayur secara menyeluruh. Gagasan-gagasan tersebut timbul dari Datuak Hakim Tantawi, seorang pengusaha di Jakarta (sumando orang Bayur) dan didukung oleh Bachtiar Chamsyah selaku perantau Bayur di Jakarta yang saat itu menjabat sebagai Menteri Sosial RI. Selain Bachtiar, para perantau yang berasal dari Nagari Bayur juga ikut mengirimkan bantuan. Renovasi masjid selesai dan diresmikan pada 8 September 2004.

Renovasi yang dilakukan meliputi perbaikan bangunan masjid dan penataan lingkungan masjid, seperti penataan ruang terbuka, area parkir, dan taman masjid. Untuk menyukseskan renovasi tersebut, masyarakat terpaksa membongkar dua buah banguan permanen, yaitu gedung balerong (kantor pemerintahan Nagari Bayur) dan gedung sekolah dasar, yang kemudian dipindahkan ke tempat lain.

Bangunan

Selasar Masjid Raya Bayur

Pada ruang dalam masjid terpampang sejumlah ornamen. Pada bagian dinding masjid, misalnya, dilapisi dengan papan berukir yang dicat dengan komposisi warna bernuansa gelap. Begitu juga dengan tiang-tiang penyangga masjid. Tiang-tiang yang terbuat dari tembok tersebut dihiasi dengan warna lembut yang serasi dengan dinding masjid.

Pada bagian depan masjid, terdapat ruang terbuka yang dilengkapi dengan air mancur. Sementara pada bagian belakang ruangan masjid terdapat kolam ikan, dan di samping kiri dan kanan kolam ikan tersebut terdapat tempat wudu.

Masjid ini dilengkapi beberapa fasilitas pendukung, seperti tempat penitipan sandal dan sepatu, tempat wudu laki-laki dan perempuan, serta area parkir. Bagi jamaah perempuan yang ingin menunaikan ibadah salat, namun tidak membawa kelengkapannya, di dalam masjid sudah tersedia beberapa sarung dan mukena.

Referensi

  1. ^ www.wisatamelayu.com Masjid Raya Bayur (Bayua) Maninjau Diarsipkan 2016-03-10 di Wayback Machine.. Diakses pada 13 Desember 2011.
  2. ^ https://ppmtibayur.ponpes.id/2021/05/19/syekh-salim-bayur-ulama-besar-dari-tepian-maninjau/
  • l
  • b
  • s
Sumatra
Aceh · Sumatera Utara · Sumatera Barat · Riau · Kepulauan Riau · Jambi · Bengkulu · Kepulauan Bangka Belitung · Sumatera Selatan · Lampung
Jawa
Jakarta · Jawa Barat · Banten · Jawa Tengah · Yogyakarta · Jawa Timur
Kalimantan
Kalimantan Barat · Kalimantan Selatan · Kalimantan Tengah · Kalimantan Timur · Kalimantan Utara
Sulawesi
Sulawesi Utara · Sulawesi Barat · Sulawesi Selatan · Sulawesi Tengah · Sulawesi Tenggara · Gorontalo
Nusa Tenggara
Bali · Nusa Tenggara Barat · Nusa Tenggara Timur
Maluku
Maluku · Maluku Utara
Papua
Papua · Papua Barat · Papua Barat Daya · Papua Pegunungan · Papua Selatan · Papua Tengah