Gunungbatu, Bodeh, Pemalang

Gunungbatu
Desa
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenPemalang
KecamatanBodeh
Kode pos
52365
Kode Kemendagri33.27.05.2003 Edit nilai pada Wikidata
Luas624 km²
Jumlah penduduk1660 jiwa

Gunungbatu adalah desa di kecamatan Bodeh, Pemalang, Jawa Tengah, Indonesia.

Sejarah

Masa Pemerintahan Ki Lurah Katijan

Sebelum menjadi Desa Gunungbatu, daerah ini merupakan perdikan atau pedukuhan yang dikenal dengan nama Dukuh Keramat. Saat itu, Dukuh Keramat dihuni oleh sekitar 40 Kartu Keluarga (KK) dan masih menjadi bagian dari Desa Kwasen yang berada di bawah pemerintahan Ki Lurah Katijan.

Dalam perkembangannya, daerah ini mengalami pertumbuhan pesat. Hanya dalam kurun waktu tiga tahun di bawah pemerintahan Ki Lurah Katijan, jumlah penduduknya meningkat menjadi sekitar 120 KK. Atas kesepakatan bersama antara tokoh masyarakat setempat yang diprakarsai oleh Ki Rantiban dengan persetujuan Ki Lurah Katijan, daerah ini diberikan otonomi untuk berdiri sendiri menjadi sebuah desa yang diberi nama Desa Keramat. Ki Rantiban kemudian terpilih sebagai Kepala Desa Keramat.

Masa Pemerintahan Ki Lurah Rantiban

Setelah memimpin selama 10 tahun, masyarakat mulai merasa tidak puas dengan kepemimpinan Ki Lurah Rantiban. Sikapnya yang kasar dan sering menaikkan pajak (upeti) dirasakan sangat memberatkan masyarakat. Hal ini mendorong keinginan masyarakat untuk mengadakan pergantian kepemimpinan. Pemilihan Kepala Desa pun diadakan, dan Ki Sutojiwo, seorang tokoh masyarakat yang berpengaruh, terpilih sebagai kepala desa.

Masa Pemerintahan Ki Sutojiwo

Masa pemerintahan Ki Sutojiwo berlangsung lama, mencapai 35 tahun. Selama masa kepemimpinannya, masyarakat merasa senang karena ia memimpin dengan demokratis dan penuh kesabaran. Dalam memutuskan persoalan yang dihadapi desa, Ki Sutojiwo sering mengajak masyarakat untuk berdiskusi dan bertukar pikiran sehingga keputusan yang diambil selalu merupakan hasil kesepakatan bersama.

Asal Usul Nama Desa Gunungbatu

Desa Keramat pada awalnya terbelah menjadi dua bagian, yaitu Keramat Utara dan Keramat Selatan, oleh aliran Sungai Kapolaga yang mengalir di tengah-tengah desa tersebut. Sungai ini dimanfaatkan untuk mengairi sawah-sawah di Desa Keramat dengan cara bergotong-royong membuat bendungan secara alami, sehingga desa ini makmur pada masanya.

Pada masa pemerintahan Ki Lurah Sutojiwo, musibah terjadi ketika aliran Sungai Kapolaga mendekati pemukiman penduduk. Untuk mengatasi persoalan ini, Ki Lurah Sutojiwo mengumpulkan masyarakat untuk mencari solusi. Berdasarkan kesepakatan bersama, desa dipindahkan ke lokasi baru yang lebih aman di sebelah timur mendekati hutan. Karena tanah di pemukiman baru berbukit-bukit dan banyak bebatuan, desa ini kemudian diberi nama Desa Gunungbatu, sesuai dengan kondisi alamnya yang penuh dengan bebatuan dan bukit-bukit.

Geografi

Desa Gunungbatu secara astronomi terletak antara 109°27'41.72" BT (Bujur Timur) dan 7°4'57.5429" LS - 7°20'11" LS (Lintang Selatan). Desa ini memiliki luas wilayah keseluruhan yang mencakup 198 hektar tanah sawah, 559 hektar tanah kering, dan 397 hektar tegalan.

Pembagian Wilayah

Secara administratif, Desa Gunungbatu terdiri dari 4 dusun yang terbagi menjadi:

Dusun 1 1 RW dan 3 RT
Dusun 2 1 RW dan 2 RT
Dusun 3 1 RW dan 2 RT
Dusun 4 1 RW dan 1 RT

Topografi dan Jenis Tanah

Desa Gunungbatu terletak di daerah dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 500 meter di atas permukaan laut. Wilayah ini merupakan daerah lembah dengan jenis tanah yang terdiri dari tanah regosol berbatu-batuan pasir dan tanah latosol yang terdiri dari batuan bekuan pasir.

Pemanfaatan Tanah

Sebagian besar tanah di Desa Gunungbatu dimanfaatkan untuk pertanian, tanaman pangan, buah-buahan, dan sayuran, yang mencakup sekitar 162 hektar. Sisanya digunakan untuk bangunan perumahan/gedung, pekarangan, tempat usaha, serta lembaga pendidikan dan sosial kemasyarakatan.

Batas Wilayah

Desa Gunungbatu berbatasan dengan:

Utara Desa Pasir
Selatan Desa Jatigarang
Timur Desa Longkeyang
Barat Desa Gumanti

Ekonomi

Mayoritas penduduk dari Desa Gunungbatu adalah petani. Selain itu, banyak juga yang bekerja sebagai buruh tani atau nelayan. Desa ini juga dikenal sebagai produsen kopi. Selain sektor pertanian, berbagai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga berkembang, seperti UMKM keripik pisang Mbak Tati. Sementara itu, pekerjaan lain seperti buruh pabrik, PNS, wiraswasta/pedagang, dan lainnya juga menjadi bagian dari aktivitas ekonomi penduduk desa ini.

Pranala luar

  • (Indonesia) BPS Kabupaten Pemalang Diarsipkan 2023-04-10 di Wayback Machine.
  • (Indonesia) Situs resmi Kabupaten Pemalang Diarsipkan 2021-10-26 di Wayback Machine.


Ikon rintisan

Artikel bertopik kelurahan atau desa di Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s