Antrasit

Batubara Antrasit.

Antrasit adalah batu bara yang tidak menghasilkan asap apabila dibakar, karena berkarbonisasi dengan sangat baik.[1] Pembakaran berlangsung singkat dan tidak menghasilkan asap saat dibakar, karena sangat sedikitnya unsur yang mudah menguap, dengan 3-7% dari tingkat penguapan, dan kandungan karbon yang sangat tinggi, dengan kandungan 85-95%.[1] Sangat keras, hitam, dan mempunyai kilap seperti logam tanggung: sulit terbakar, dan jika terbakar dengan nyala kecil Nilai kalorinya tertinggi 8000 kkal/kg.[2]

Meskipun tidak dibakar sampai titik pengapiannya 490 ℃, antrasit memiliki daya pemanasan yang sangat kuat, dan menghasilkan panas yang konstan selama dibakar.[1] Hal ini sebagian besar dihasilkan pada zaman Paleozoikum, sedangkan beberapa batubara dari zaman Kenozoikum berubah menjadi antrasit karena metamorfosis yang dinamis atau panas disebabkan oleh perubahan bentuk (deformasi) kerak bumi atau batuan vulkanik secara terus menerus.[1][3]

Referensi

  1. ^ a b c d Batu bara diakses 17 Januari 2016
  2. ^ Hassan Sadhily. Ensiklopedi Indonesia Volume 1. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve.
  3. ^ Chirons, Nicholas P. Coal Age Handbook of Coal Surface Mining ISBN 0-07-011458-7