7,5 cm Pak 41
7,5 cm Pak 41 | |
---|---|
Jenis | Meriam antitank |
Negara asal | Nazi Jerman |
Sejarah pemakaian | |
Digunakan oleh | Nazi Jerman |
Pada perang | Perang Dunia II |
Sejarah produksi | |
Perancang | Krupp, Essen |
Diproduksi | 1941-1943 |
Jumlah produksi | 150 |
Spesifikasi | |
Berat | 1.390 kg (3,064 lbs) |
Panjang | 4,325 m (14 ft 2,3 in) |
Panjang laras | 2,95 m (9 ft 8 in) |
Awak | 5 |
Selongsong peluru | Fixed QF 75×543 mm R |
Berat Selongsong peluru | 2,5 kg (5 pon 8 oz) |
Kaliber | 75 mm (2,95 in) menyempit menjadi 55 mm (2,16 in); 57 kaliber |
Rangka pembawa | Kaki belah |
Elevasi | –12.5° hingga +16° |
Sudut putar | 60° |
Kecepatan peluru | AP 1.230 m/s (4,035 ft/s) |
Jarak efektif | 2.000 m (2,185 yds) |
Amunisi | tembakan tunggal, pemuatan sungsang |
Alat bidik | disetel hingga 1500 m |
Meriam 7,5 cm Pak 41 adalah salah satu dari meriam antitank Jerman terakhir yang digunakan pada Perang Dunia II dan tercatat sebagai salah satu meriam antitank terbesar yang mengandalkan prinsip Gerlich (diprakarsai oleh perancang senjata Jerman Hermann Gerlich, yang mengembangkan prinsipnya pada 1920an, dilaporkan untuk membuat senapan berburu) untuk menghasilkan kecepatan luncur peluru yang lebih tinggi dan karenanya menghasilkan penetrasi yang lebih besar untuk kaliber seukurannya.[1]
Meriam ini mirip, tetapi memiliki perbedaan dengan Waffe 0725, yang juga berdasarkan prinsip Gerlich namun dengan kaliber laras yang berbeda.[2]
Desain dan pengembangan
Dirancang dan dibuat oleh Krupp AG untuk bersaing dengan Rheinmetall 7,5 cm Pak 40, Pak 41 sejak awal dimaksudkan untuk memanfaatkan keunggulan prinsip Gerlich untuk meningkatkan kecepatan luncur peluru. Sebagai tambahan dari rancangan laras menyempit dan penggunaan peluru berinti tungsten, Pak 41 menggabungkan beberapa fitur terobosan. Salah satu fiturnya adalah membagi laras menjadi tiga bagian: bagian belakang merupakan laras berulir biasa; bagian tengah menyempit dan tidak berulir; pada ujung moncong, 276 inci (7.000 mm) terakhir merupakan laras lurus tetapi tidak berulir. Fitur terobosan lainnya adalah pemasangan kaki-belah dan ban karet langsung pada perisai meriam untuk menghemat beban. Penyangga meriam dipasang dalam dudukan berbentuk bola yang terpasang pada perisai meriam. Penyangganya berbentuk silindris, menutupi bagian belakang laras meriam.
Bobot bubuk peledak yang ditembakkan mencapai 95 persen dari bobot proyektil, yang memiliki perkiraan kecepatan hingga 1.200 m/s (4.000 f/s), dan penetrasi perisai homogen setebal 15 cm (5.94 inches) pada jarak 900 m (1,000 yards). Sungsangnya diperkuat dan merupakan jenis wedge vertikal, dengan mekanisme semi-otomatis. Jika dibandingkan dengan PaK 38 dan PaK 40, meriam ini tampak panjang, rendah, dan kokoh.
Meriam ini disetel hingga 1.500 meters; pembidiknya memiliki empat skala yang digunakan berdasarkan kecepatan luncur peluru. Umur pakai larasnya diperkirakan mencapai 500 hingga 600 tembakan.
Penggunaan
Ketika pertama kali diperkenalkan, kinerja 7,5 cm Pak 41 mengindikasikan bahwa meriam ini mungkin akan menggantikan Pak 40 sebagai meriam antitank standar Wehrmacht. Kecepatan peluru meriam ini cenderung berkurang secara signifikan pada jarak yang jauh. Maka sebagai akibatnya akurasi dan penetrasi juga berkurang. Faktor ini, bersama dengan kelangkaan tungsten yang dibutuhkan untuk pembuatan amunisi khusus, menjamin bahwa hanya 150 pucuk Pak 41 yang akan diproduksi. Sebagian besar Pak 41 dibesituakan ketika larasnya telah aus dan/atau persediaan amunisinya telah habis, meskipun dipercaya sejumlah kecil Pak 41 dikonversi untuk menerima laras dan komponen 7,5 cm Pak 40.
Sejumlah kecil meriam diketahui terpasang pada halftrack dan digunakan sebagai penghancur tank ringan.
Amunisi
Pzgr 41 (HK)
Sebuah proyektil penembus perisai, komposit, tidak kaku dengan inti tungsten subkaliber dan penanda.
- Berat peluru: 2.6 kg
- Kecepatan luncur: 1230 m/s
Jarak | Penetrasi pada 30 derajat dari sumbu vertikal [3] |
---|---|
100 m | 198 mm |
500 m | 172 mm |
1.000 m | 140 mm |
1.500 m | n/a |
Pzgr 41 (W) - APCNR
Sebuah proyektil penembus perisai, tidak kaku dengan penanda untuk latihan.
- Berat peluru: 2,5 kg
- Kecepatan luncur: 1.230 m/s
Jarak | Penetrasi pada 30 derajat dari sumbu vertikal |
---|---|
100 m | 97 mm |
500 m | 80 mm |
1.000 m | 70 mm |
1.500 m | 60 mm |
Lihat juga
- Adaptor Littlejohn
Referensi dan sumber-sumber
- Catatan
- ^ "Mile-A-Second Rifle Bullet Is Squeezed In Firing" Popular Mechanics, August 1933
- ^ 'daveh' (2 June 2003). "Question about the waffe 0725". Axis History Forum. Diakses tanggal 25 Oct 2015.
Given the standards of research of T Jentz ... It would appear that the waffe 0725 is a different weapon to the Pak 41.
- ^ Nachrichtenblatt zur Panzerbeschusstafel 7,5 cm Pak 41 L/74.5* dated Nov. 1942
- Sumber
- Gander, Terry and Chamberlain, Peter. Weapons of the Third Reich: An Encyclopedic Survey of All Small Arms, Artillery and Special Weapons of the German Land Forces 1939-1945. New York: Doubleday, 1979 ISBN 0-385-15090-30-385-15090-3
- Hogg, Ian V. German Artillery of World War Two. 2nd corrected edition. Mechanicsville, PA: Stackpole Books, 1997 ISBN 1-85367-480-X1-85367-480-X
Pranala luar
- http://www.lonesentry.com/articles/ttt/75mm-tapered-bore-antitank-pak-41.html
- l
- b
- s
- 2 cm KwK 30
- 3,7 cm KwK 36
- 3,7 cm KwK 34(t)
- 3.7 cm KwK 38(t)
- 5 cm KwK 38
- 5 cm KwK 39
- 7,5 cm KwK 37
- 7,5 cm KwK 40
- 7,5 cm KwK 42
- 8,8 cm KwK 36
- 8,8 cm KwK 43
- 12,8 cm KwK 44
- 2,8 cm sPzB 41
- 3,7 cm Pak 36
- 4,2 cm Pak 41
- 4,7 cm Pak 38(t)
- 4,7 cm Pak 181(f)
- 5 cm Pak 38
- 7,5 cm Pak 97/38
- 7,5 cm Pak 39
- 7,5 cm Pak 40
- 7,5 cm Pak 41
- 7,5 cm PaK 42
- 7,62 cm Pak 36(r)
- 8 cm PAW 600
- 10 cm PAW 1000
- 8,8 cm Pak 43
- 12,8 cm Pak 44
- 7,5 cm leIG 18
- 7,5 cm IG 37
- 7,5 cm IG 42
- 7,5 cm GebH 34
- 7,5 cm GebG 36
- 10,5 cm GebH 40
- 15 cm sIG 33
- 7,5 cm LG 40
- 10,5 cm LG 40
- 10,5 cm LG 42
- 10 cm NbW 35
- 10 cm NbW 40
- 12 cm GrW 42
- 20 cm leLdgW
- 21 cm GrW 69
- 38 cm schwerer Ladungswerfer
- 7,3 cm Föhn-Gerät
- 7,3 cm Propagandawerfer 41
- 8 cm Raketen-Vielfachwerfer
- 8.8 cm Raketenwerfer 43
- 15 cm Do-Gerät
- 15 cm NbW 41
- 21 cm NbW 42
- 28/32 cm NbW 41
- 30 cm NbW 42
- 30 cm Raketenwerfer 56
- Wurfrahmen 40
- 7,5 cm FK 16 nA
- 7,5 cm FK 18
- 7,5 cm FK 38
- 7,5 cm FK 7M85
- 10 cm K 17
- 10 cm sK 18
- 10,5 cm leFH 16
- 10,5 cm leFH 18
- 10,5 cm leFH 18M
- 10,5 cm leFH 18/40
- 10,5 cm sK 18/40
- 15 cm sFH 13
- 15 cm sFH 18
- 15 cm sFH 36
- 15 cm K 16
- 15 cm K 18
- 15 cm K 39
- 15 cm SK C/28
- 17 cm K 18
- 21 cm Mrs 16
- 21 cm Mrs 18
- 21 cm K 38
- 21 cm K 39
- 24 cm H 39
- 24 cm K (t)
- 24 cm Kanone L/46
- 24 cm K 3
- 28 cm H L/12
- 35,5 cm Haubitze M1
- 42 cm Gamma Mörser
- Karl-Gerät
- 80 cm K (E) Gustav
- 15 cm K (E)
- 17 cm K (E)
- 20,3 cm K (E)
- 21 cm K 12 (E)
- 24 cm Th K (E)
- 24 cm ThBr K (E)
- 28 cm kzBr K (E)
- 28 cm lgBr K (E)
- 28 cm sBr K (E)
- 28 cm Br NK (E)
- 28 cm K 5 (E)
- 38 cm Siegfried K (E)
- 80 cm K (E) Gustav
- 3,7 cm SK C/30
- Meriam laut 8,8 cm SK L/45
- Meriam laut 8,8 cm SK C/30
- Meriam laut 8,8 cm SK C/32
- Meriam laut 8,8 cm SK C/35
- Meriam laut 12,7 cm SK C/34
- 15 cm SK L/45
- 15 cm SK C/25
- 15 cm SK C/28
- Meriam laut 15 cm TbtsK C/36
- Meriam laut 20,3 cm SK C/34
- Meriam laut 28 cm SK C/28
- Meriam laut 28 cm SK C/34
- Meriam laut 38 cm SK C/34
- Meriam laut 40,6 cm SK C/34
- 2 cm Flak 30/38/Flakvierling
- 2 cm Gebirgsflak 38
- 3 cm MK 303 Flak
- 3,7 cm Flak 18/36/37
- 3,7 cm SK C/30
- 3,7 cm Flak M42
- 3,7 cm Flak 43
- 5 cm Flak 41
- 8,8 cm Flak 18/36/37/41
- 10,5 cm FlaK 38
- 12,8 cm FlaK 40
- Stielgranate 41
- Stielgranate 42